Kamis, 09 Mei 2013

Belajar dari anak Cacaban

Pagi cerah Menyelimuti, Burung-Burung kembali berkicau mendendangkan nada dan suara kicauannya ke penduduk bumi seolah-seolah mereka layaknya seperti alarm manusia yg setiap pagi berkicauan membangunkan manusia-manusia pemalas yg sedang terlelap dalam tidurnya,
saling bersaut keras satu dengan yg lainya seolah-olah ia ingin membuktikan dan memamerkan kepada manusia  bahwa ia punya suara kicauan yg paling hebat, keras, nan indah dibandingkan yg lainya,
saling bencengkramah, ada yg berterbangan saling kejar mengajar layaknya anak kecil yg sedang suka ria bermain kejar- kejaran, ada pula yg duduk saling menatap antar burung diranting-ranting dahan dan pepohonan, ada juga yg sudah mengapakan sayap saling berterbangan dihamparan indahnya samudra langit bersama teman-temannya, saudaranya dan keluarganya untuk memeberikan senyum dan menyalam sapa penduduk pribumi...

Pagi itu ketika ku masih terlelap dalam buaian tidur, burung-burung itulah yg sejenak membangunanku dari lelapnya tidur yg begitu ni'mat,. ni'mat terasa begitu ni'mat banget sehingga rasanya badan dan jiwa ini saling kompak tak ingin bangun dari tempat tidurku yg satu ini, mungkin ini akibat terlalu capek sepulang kerja aku langsng tidur  tadi malam.... jadi tidur malam ini terasa hangat dan ni'mat untuk  sejenak melepas lelah di hari itu juga...

"ayoo Saatnya beraktivitas gumamku dalam hati melihat suasana pagi ini yg sejuk di lingkungan rumah sekitar"..

telat beberapa waktu terdengar suara menyahut memanggil-manggil namaku dari depan rumah,...
sejenak ku keluar mencari sumber suara suara itu,..
ternyata sudah ada Pak Ketum PII Tegal (Khanibatul Khusen) yg sdang duduk santai didepan dengan speda dinas kunimg kebiru-biruan miiknya yg sesekali khusyu memegang HP kemudian menatapinya,...

"Yuh mangkat Maring cacaban!!!!" kata Pak Ketum,..
"Oh, iya yah, wiez pada kumpul durung??? pan mangkate jam pira kang ??? jawabku,
"Jarene sih jam set 7. Mulane aku kie mene ndisit," jawabnya sambil memandangiku,
"oh iy wiez, adit kro rangga Di SMS_i oh jarene pan melu kayane", gumamku..
" ya kie pan tak sms'',
"iya wiez, nte ngenteni ndisit ya aku tak siap'' ndisit",...
(Kemudian aku pun masuk mempersiapkan diri untuk datang ke acara Rihlah ke Cacaban yg diadakan anak-anak Ta'lim Awal Pelajar Islam Indonesia Tegal)

mandi sudah, makan sudah, yuh saatnya bersiap-siap untuk kumpul lan take off bareng cah@ ta;lim awal menuju cacaban..

kemudian tak lama kemudian 2 orang yg ditunggu-tunggu pun datng dan kelihatan batang hidungnya dia adit dan rangga,.
setelah itu kami berkumpul di Karanganyar tepatnya di halaman Masjid Al jihad  (deket rumahnya ketum PK karanganyar), ternyata sudah Alhamdulillah  banyak Kader yg datng , ternyata kebnyakan  Akhwat yg ikut, ya sudahlah nda apa",..

Kemudian karena yg lain menunggu  mobil bak-bakan klo istilah ngetran-nya itu adalah Mobil Dompleng yg akan membawa kita ke tempat tujuan yaitu di Obyek Wisata Waduk Cacaban di daerah Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, akhirnya saya memutuskan untuk kesanah duluan mengenakan motor bersama temnku yg unik saudara Kandar (Kenapa dibilang unik,??? krena teman yg satu ini makanan pokoknya layaknya sperti orang asing, istilahe ora doyan sega"..  Kweh laka-laka, :D)

Motorpun di starter siap tancap gas untuk menuju ke tempat tujuan,... tariiiik mank,... layaknya sopir nan juragan si kandar dengan gesitnya mengendarai motor melewati jalanan setapak demi setapak, melewati Hutan, bukit, gunung nan samudra.. (ciaaaah berasa Ninja Hatori kali yah,..... )))
Akhirnya sampai juga di Gerbang Obyek wistanya, wah, cukup ramai kali ini mungkin karena hari ini adalah hari libur jadi cukup ramai orang yg mengunjunginya,. ."
ternyata dihari libur Harga Tarif masuk Cukup mahal "Rp. 4000"/orang. kita 2 orang jadi "Rp.8000",..

Motorpun diparkirkan lagi kita dikenakan tarif  "Rp.3000" tarifnya, sepertinya ada penggelapan uang di balik semua ini,...
masa baru masuk obyek wisatnya sajah sudah habis "Rp.7000/orang"???? hadeh, bapak pusiing nieh,.. padahal cuma obyek wisata waduk sajah,.. hmmm.. pantes obyek wisata ini tak terlalu banyk orang yg fanatik untuk mengunjunginya, oh karena ini toh,"... cukup prihatin melihatnya,... banyak orang-orang yg cari kesempatan dibalik keramaian.."

ya sudahlah, udah terlanjur,....  motor diparkirkn saatnya melangkahkan kaki ini menuju pucuk.. pucukk.. pucukk.... :D
"nndar, yuh maring nduwur cacaban nte kuat ora??" kata ku kepada kandar,
"ya kuat yah, tapi wetenge aku lagi lara az," jawab kandar
''ah, nte alesan, gari ngomong ora kuat be wiez.. :P" hehe...
"kuat ya wa,.."
"awas aning ora kuat tak kelikna koen nang kali, apa pan nang waduke???" jawabku dengan menatpi wajahnya yg kemerah-merahan,
"iya wiez, okeh"..
(kemudian keduanya pun berjalan menaiki jalan yg menanjak yg kurang lebih kemiringanya sebesar 30 derajat)

setelaah sampai diatas kemudian hhati ini terasa begitu begitu bergetar melihat pesonnya parronama keindahan kuasa Allah, waduk cacaban waduk buatan manusia namun kalau tanpa campur tangan Allah tak akan mungkin ada dan seindah ini, Subhanallaah airnya bergelimbang, bukit-bukit yg saling sejajar membanjar mengelilingi waduk yg indah, hamparan sawah membentang luas dibawah, pohon-pohon besar terliat menopang diatas bukit,...
cantik nan indah, mengejutkan nan mempesona, itulah Kuasa dan Ciptaan-Mu''

(menjawab tantanganku kandar pun tampaknya besemangat menjelajahi waduk ini)
"ndar, yuh kaeh maring nduwur bukit sing akeh wit-witan truz ngadem oh karo ngenteni rombongan mene< gelem ora boy??"
"yuh oh yuh, mana oh ya, iy wiezzz" (sambil menunjukan tanganya ke arah timur)

(mereka berdua pun berjalan serambi merlirikan kepala dan ke dua matanya ke sekeliling obyek wisata yg pemandanganya cukup asri)

sesudahnya diatas mreka duduk di bawah rindangnya pohon, sambil bencengkaramah untuk emgisi kekosongan waktu,.
aku pun memulainya,

''ndar, nte bisane ora mangan sega??? eh, tak jejeli segi gelem??? "keusilanku pun muncul
"ya durung pengin mi,, moh ya, aku durung pengin rasan sing namane sega," jawb kandar

stelaah lama bercengkaramah datnglah mas abam kro Mas itong (yg akan jadi pengisi Rihlah) menghampiri kami yg sedang assik mengobrol,..
"pime mi, bocahe endi kabeh??" kata mas akbar,
"lg Otw pan mene", jawabku dgn nada halus,.

kemudian ber 4 pun berbincang-bincang banyak soal PII, mulai dari kisah Trainingnya di PII (Batra, intra dll) sampai membicarakan pendidikan dan pekerjaanya,..

setelah kian lama menunggu di atas, sms pun datang,.
" mi, keh ana sms sing  izzzul jarene wiez anjog nang ngisor,", kandar memandangku
"sip, yuh mudun, truz dimulai oh," berkata sambil mengajak ke arah bawa untuk bergabung bareng rombongan..

mereka pun kini turun dari atas menghampiri rombongan yg sudah menunggu di bawah.

stelah itu kami smua menuju tempat yg akan jadikan sbg tempat translet buat ta'lim dan outbond,..
tepat di samping gerbang sungai cacaban disitulah kami berhenti serambi menggelarkan tikar yg ssudah dibwa dari rumah..
acara pun dimulai dari pembukaan, kemudian sampai pengsinya yg diisi oleh mas abam,.. setelah itu outbond 

tanpa disadari ketika kami bergerombol duduk santai di tikar sambil meikmati suasana acara outbond bersama teman yg lainya ada seorang anak kecil bertubuh mungill , pakeanya berwarna merah kusam nan kotor seperti habis bermain-main di tempat sampah, rambutnya berwarna hitam pirang, tak mengenakan alas kaki dengan membawa karung yg berisi botol-botol bekas yg digendongnya kesanah kemari,
matnya truz memandang kami dari kejauhan, sesekali anak kecil itu datang menghampiri mengambil botol-botol bekas yg sudah kami  minum untuk melepas dahaga,...

accara outbond pun selesai, selanjutnya istirahat,..
istirahat kami makan ponggol, dan kletikan yg sudah di bawa dari rumah,..
anak itu truz menatap kami dengan wajahnya yg amat polos, dan tubuhnya yg coklet menghitam,. semua udah dapett jatah makanan, ternyata makanannya masih tersisa,..
anak itu pun dikasih makanan kmudian ia tersenyum manja layknya seorang anak kecil yg mendapat hadiah dari orang tuanya...

setelah itu ia langsung duduk dipohon kemudian melahapnya dengan cepat seperti orang yg sedang kelaparan,.. futh... hati ini pun merintih,...


Istirahat udah, satnya penutupan, acarapun ditutup....
di sela-sela istirahat ngobrol bareng yuk...


kita smua bergegas pulang,.. namun anak kecil itu mengikuti kita mungkin dalam benak hatinya  ia ingin bergbung dengan kita,...

ketika berjalan menyusuri ladang persawahan mau pulang ku coba mendekatinya dengan cara halus, kemudian saya bertanya tanya kepada anak kecil itu yg sedang menggendong karung yg berisi botol,,.
foto bareng adik kecil itu

"ade, namanya siapa???" kataku sambil berjalan mengusap-ngusap kepalanya,..
"Wijaya Setiawan", jawabnya dengan polos serambi matanya melihat jalanan siapa tau ia melihat botl-botol bekas yg sedang ia cari,
''rumahnay dimana de,???
"lumahnya di sirampog,' menjawab dengan nada manja seperti anak kecil yg lainya,,.
"oh, sirampog itu manah de??? deket nda dari sinih???<
"adoh, kie lurus teruz sampe ana galon belok kiri" menunjukan tangan kirinya ke arah depan,
"ade di sinih lagi ngapain???. jawabku berjalan semakin mnundukan kepala biar tingginya bisa menyamainya ketika berjalan,...
"lagi cari botol-botol bekas minuman,.."
"buat apa ya??''
"ya buat beli buku dan pulpen sekolah", jawabnya dengan nada lirih
"oh, emang sekrang sekolahnya kelas berapa de'???
" kelas 2 SD, di sirampog, (lumayan jauh dari obyek wisata tempat ia mencari barng-barang bekas''...


huft... cukup merintih hati ini ketika saya mewancarai adik kecil yg satu ini, baru kelas 2 SD ia sudah ada rasa ingin membantu orang tua untuk beli buku dan pulpen sekolahnya,  bagaimana dengan kita sob??? sudahkah kita seperti Dia????
yg luar biasanya lagi ketika saya bertanya,ternyata  "ia melakukan seperti itu bukan karena dorongan dari orang tua yg selama ini kebanyak anak sekecil itu dipaksa oleh orang tuanya untuk suruh bekerja, namun ia  karena kemauan sendiri, katnya ingin membantu orang tuanya yg hidup sederhana  di sekitar wilayah pangkah.. cacaban,"
kemudian rasa penasaran truz bermunculan di benak saya, saya truz tanya-tanya tentang data diri anak kecil itu,..

sambil berjalan sambil mengobrol saya dengan anak kecil itu,

ternyata ia hidup bersama keluarga dengan 2 adik yg masih belum sekolah, kemudian 2 kakak, kakak yg pertama kelas 6 SD, yg kedua kelas 4 SD, hm... katanya kaka-nya juga sama-sama mencari barang bekas namun ditempat lain yg berbeda tapi masih dalam satu komplek yaitu di temapt waduk cacaban..

jalanan bebatuan menghalangi ku untuk bertnya pada adik kecil ini, ia berlari meninggalkanku ketika melihat botol yg tergeletak di tanah, yg selama ini kita hiraukan sajah, yg selama ini kita buang stelah kita meminum air meneral itu , namun bagi ia begitu sangat berharga botol itu karea bisa untuk memnuhi kehidupannya,

kemudian aku pun menghampirinya sejenak ku usap kepalanya, berjalan berdampingan bersamanya hingga sampai tempat lokasi  di parkiran tempat mobil rombongan di pakirkan,..
setelah sampai di parkiran itu, ternyata ramai di tempat itu banyak anak-anak pramuka sedang siap-siap bergegas pulang setelah seharian spertinya habis mengadakan acara di tempat tersebut, entah mengapa anak kecil itu kemudian meninggalkan ku begitu sajah berlarian cepat menuju tempat bekas anak-anak pramuka mengadakn kegiatan,
larinya layaknya seekor  harimau yg siap menerjang santapan buruannya,
anak itu berlarian truz menuju tempat itu dengan membawa karung yg diletakan dibelakang punggunya, sayapun memanggil namun ia tak menengok ataupun berbalik arah,  ia truz mengajar buruan itu,
saya pun heran apa yg sedang dilakukannya,.

ternyata ia kembali mencari botol-botol bekas di temapat yg baru sajah ditinggal oleh anak-anak pramuka itu,..
dalam benak hati saya luar biasa memang anak ini, ia sudah mengerti sebuah peluang dalam hidup ketika ada kesempatan ia tak mau menunda-nunda ia langsung truz menghajar peluang itu dengan penuh semangat dan tak kenal lelah, ia berlarian dengan kaki ytak beralas,  kemudian anak kecil itu ku lihat l mengambil botol-botol bekas di tempat itu,..
satu-demi satu botol terambil, wajahnya terlihat senang seperti harimau yg sudah menrjang dan mengalahkan buruannya yg siap menyantapnya,.

waktu menunjukan waktu dzuhur  mobil bak-bakan (dompleng) sudah siap menanti  di tempat parkiran teman-teman PII sudah siap menaiki mobil itu, karena saya kesinihnya mengenakan motor akhirnya pun saya pulang telat dengan mengenakan motor , dan smua naik di mobil, mobil pun tancap gas menuju tempat halaman awal mobil itu melaju,.. acar pun selesai semua pulang dengan selamat,..

*sampai sekarang aku masih salut dengan si wijaya setiawan anak kecil mungil yg kutemui itu, kegigihannya membuat ku termotivasi untuk senantiasa semangat dalam hidup terutama dalam untuk bisa menjadi orang y tak selalu menyusahkan orang lain, anak sekecil itu sajah sudah bisa tau dan ingin menghidupi orang tua bagaimana denga seusia kita????
-terkadang ku merasa malu dengan hal ini-
satu hal yg ku petik bahwa kita belajar bisa dari siapa sajah bukan cuma dari sebuah  buku, dari lingukangan sekitar,  dari orang tua atau dari orang dewasa namun dari anak kecil seusia kelas 2 SD pun kita belajar bahwa hadup itu harus penuh usaha dengan berusahalah kita bisa hidup, disisi lain usaha ada kata menysukuri yg adalah merupakan pokok utama dalam hidup , dengan bersyukur maka hidup kita akan terasa berharga, dengan bersyukur hidup kita akan trasa bahagia, dan dengan bersyukur hidup kita akan lebih bemakna,."*


#ah mbuh lah nulis-e mencang mencong mbuapa kata-katane ya amburadul mbuapa kaya sing nulis..
intine sing penting seneng,
wiez semene bae ya  ngetike wiez kesel,... hehee
terimakasih lan salam pelajar... :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar